1 Clear (Jelas) Sangat kita berbicara atau menuliskan suatu pesan kepada orang lain, pastikan pesan yang kita berikan tersebut memiliki tujuan yang jelas. Apa yang sebenarnya yang kita inginkan dari pemberian pesan tersebut. 2. Concise (Ringkas) Komunikasi harus dilakukan secara Ringkas namun tetap fokus pada poin yang ingin kita sampai.
Manusia pada dasarnya membutuhkan komunikasi untuk saling terhubung antara satu dengan yang lain. Komunikasi merupakan suatu proses ketika seseorang, beberapa orang, atau kelompok menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan sesamanya. Komunikasi umumnya dilakukan dengan cara verbal atau lisan yang sangat mudah dimengerti oleh kedua belah pihak. Di samping itu, komunikasi juga bisa dilakukan tanpa bahasa verbal, yaitu dengan menggunakan isyarat, bahasa tubuh, gerakan, atau dengan menunjukkan sikap tertentu. Dalam berkomunikasi, terdapat banyak prinsip yang menjadi dasar komunikasi itu sendiri. Prinsip komunikasi meliputi suatu proses simbolik, adanya dimensi isi dan hubungan, berlangsung dalam ruang dan waktu, bersifat sistematik, dan masih banyak lagi. Nah berikut ini penjelasan lengkap mengenai prinsip-prinsip komunikasi. 1. Komunikasi Adalah Proses Simbolik Komunikasi merupakan sebuah proses simbolik yang mana di dalamnya terdapat penggunaan simbol atau lambang dalam berkomunikasi. Simbol digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang lainnya berdasarkan pada kesepakatan sekelompok orang. Simbol meliputi kata-kata, perilaku non-verbal, dan objek yang maknanya telah disepakati bersama. Manusia dengan kemampuan berpikirnya yang baik dapat mengembangkan bahasa dari dasar simbol atau lambang baik itu verbal maupun bentuk objek. 2. Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi Manusia dapat memberi makna dari perilaku yang dilakukan oleh dirinya sendiri maupun orang lain. Perilaku seperti tersenyum, diam, gembira, cemberut dapat memberi pemahaman terkait komunikasi yang ingin disampaikan seseorang ke orang lain. Tidak semua perilaku dapat berpotensi sebagai komunikasi, tapi kebanyakan perilaku dapat dijelaskan sebagai cara komunikasi. Perilaku ini meliputi gerakan tubuh hingga ekspresi wajah yang beragam tergantung komunikasi apa yang ingin disampaikan. Ketika memperlihatkan ekspresi murung, seseorang dapat dimaknai sedang bersedih atau tertekan atas suatu masalah. Ketika ekspresi wajah bahagia, seseorang dapat dijelaskan sedang mengalami beberapa hal menyenangkan atau membahagiakan. 3. Komunikasi Memiliki Dimensi Isi Dan Dimensi Hubungan Perlu diketahui bahwa dimensi isi disandi secara verbal, sedangkan dimensi hubungan disandi secara non-verbal. Dimensi isi merupakan muatan isi yang ingin disampaikan dalam komunikasi, dimensi isi menunjukkan apa yang ingin dikatakan atau disampaikan. Kemudian untuk dimensi hubungan menunjukkan tentang bagaimana cara mengatakannya. Hal ini mengisyaratkan tentang bagaimana hubungan antara peserta komunikasi dan menunjukkan bagaimana pesan tersebut diterima. 4. Komunikasi Berlangsung Dalam Berbagai Tingkat Kesenjangan Komunikasi dapat berlangsung dari tingkat tidak sengaja hingga komunikasi yang memang disengaja atau telah direncanakan sebelumnya. Komunikasi yang tidak sengaja memang bukan termasuk sarat komunikasi, namun dalam beberapa kondisi kita biasa melangsungkan komunikasi dengan orang lain tanpa disengaja atau direncanakan sebelumnya. Nah untuk komunikasi yang disengaja menunjukkan keinginan seseorang untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain yang mana komunikasi tersebut telah direncanakan sebelumnya. Implikasi dari komunikasi dapat berlangsung dalam berbagai tingkat kesenjangan, ini menunjukkan bahwa komunikasi tersebut dapat dilakukan dalam berbagai tingkat kesadaran. Nah komunikasi dalam situasi khusus biasanya dilakukan dengan tingkat kesadaran yang tinggi, berbeda dengan komunikasi dalam situasi rutin. 5. Komunikasi Terjadi Dalam Konteks Ruang Dan Waktu Komunikasi pasti terjadi dalam ruang dan waktu, ruang dapat meliputi tempat di mana komunikasi tersebut dilakukan dan waktu meliputi kapan terjadinya komunikasi tersebut. Dalam konteks yang lebih luas, ruang dan waktu dapat menciptakan ragam komunikasi, misalnya ketika suasana tahun baru atau lebaran, yang mana komunikasinya berisi hal-hal yang berbau tahun baru maupun lebaran. 6. Komunikasi Melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi Komunikasi dapat menciptakan prediksi-prediksi yang dapat muncul tanpa disadari oleh lawan bicara tentang arah komunikasi tersebut berlangsung. Hal ini terjadi karena manusia dapat berpikir dan memahami manusia lain baik dari verbal maupun non-verbal yang ditunjukkan. 7. Komunikasi Bersifat Sistematik Komunikasi juga bersifat sistematik yang terdiri dari dua sistem, yaitu sistem internal dan eksternal. Sistem internal merupakan seluruh sistem yang berasal atau dibawa oleh individu ketika melakukan komunikasi. Sistem internal mengandung berbagai unsur pembentuk individu yang unik seperti kepribadian, intelegensi, pendidikan, pengetahuannya, bahasa, agama, cita-cita, dan pengalamannya. Sedangkan sistem eksternal sendiri merupakan seluruh unsur dalam lingkungan di luar diri individu. Ini meliputi kata-kata yang dipilih, isyarat fisik, penataan ruang, kegaduhan, pencahayaan, suhu ruangan, dan lainnya. Lingkungan juga bisa mencakup banyak hal seperti tempat kerja, sekolah, rumah, dan lain sebagainya. 8. Semakin Mirip Latar Belakang Sosial Budaya Semakin Efektif Komunikasi yang efektif merupakan komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan peserta komunikasi. Komunikasi akan semakin efektif ketika komponen-komponen tertentu memiliki kemiripan seperti latar belakang sosial dan budaya yang sama. 9. Komunikasi Bersifat Non Sekuensial Tidak Berurutan Unsur-unsur dalam komunikasi biasanya terjadi tanpa mengikuti suatu tatanan yang bersifat linier, sirkuler, helikal, atau tatanan yang lain. Unsur dalam komunikasi memang dapat terjadi sesuai dengan tatanan, tetapi pada umumnya berlangsung secara acak. 10. Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis Dan Transaksional Komunikasi merupakan sebuah proses yang sifatnya dinamis, prosesual, dan transaksional. Komunikasi dapat berisi tentang memberi dan menerima informasi, komunikasi yang saling mempengaruhi, serta dapat terjadi berubah-ubah atau tidak statis. 11. Komunikasi Bersifat Irreversibel Sifat irreversibel merupakan implikasi dari komunikasi sebagai proses yang selalu berubah-ubah kapan saja. Setiap peserta komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan dari komunikasi yang dilangsungkan. Ditambah lagi bahwa komunikasi tidak dapat ditarik kembali, contohnya ketika seseorang mengeluarkan kalimat yang menyakiti hati orang. lain, maka efeknya tidak dapat hilang begitu saja. 12. Komunikasi Bukan Panesea Untuk Menyelesaikan Berbagai Masalah Komunikasi tidak selamanya dapat menyelesaikan tiap-tiap masalah. Memang persoalan dan konflik mungkin terjadi akibat komunikasi, namun komunikasi tidak selalu bisa menyelesaikan konflik tersebut jika konfliknya berkaitan dengan masalah struktural atau aturan. Baca juga 4 jenis komunikasi dan penjelasannya Demikian pembahasan mengenai prinsip-prinsip komunikasi yang harus Anda ketahui. Jadi dalam berkomunikasi kita terikat oleh berbagai macam prinsip di dalamnya, sehingga komunikasi tersebut dapat berlangsung antara satu peserta dengan yang lain.
Karenasesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.
Sebagai makluk sosial yang hidup berdampingan dengan pihak lain, manusia tidak akan pernah lepas dari kebutuhan akan komunikasi. Komunikasi membuat manusia dapat saling mengerti maksud dari pesan yang disampaikan oleh orang lain. tidak hanya itu dengan berkomunikasi kita juga dapat menyampaikan maksut dan tujuan kita berupa pesan, informasi, ide, gagasan, dan sebagainya kepada pihak lain. pada dasarnya manusia berkomunikasi dengan 2 cara yaitu secara verbal dan non-verbal, verbal ialah cara yang digunakan manusia untuk berkomunikasi secara lisan sedangkan non-verbal ialah cara berkomunikasi menggunakan gerak-gerik, ekspresi wajah, gerak tubuh, dan lain sebagainya. Jika dengan cara verbal manusia tidak dapat saling mengerti maksut satu sama lain maka manusia dapat menggunakan cara non-verbal seperti tersenyum, menggelengkan kepala, mengerenyitkan dahi, dan ekspresi lainnya untuk berkomunikasi.
Kegunaanatau manfaat komunikasi. Komunikasi sangat penting dilakukan demi tercapainya kebahagiaan hidup kita. Johnson (1981) memperlihatkan paling tidak ada empat manfaat dan juga peranan komunikasi dalam rangka menciptakan kebahagiaan hidup manusia. Pertama, komunikasi membantu perkembangan intelektual dan sosial kita.
Manusia dalam melakukan komunikasi dan interaksi diantara mereka dan agar komunikasi yang mereka lakukan itu dapat berjalan dan berhasil dengan baik, maka diantara mereka harus benar-benar paham dan mengerti prinsip komunikasi yang baik. Apabila tidak, mereka tidak akan dapat mengharapkan bahwa komunikasi yang mereka lakukan itu dapat berjalan dengan baik. 1. Prinsip komunikasi yang pertama adalah Komunikasi adalah proses simbolik. Manusia didalam melakukan komunikasi dengan manusia lainnya pasti akan menggunakan simbolik/lambang dan lambang itu sendiri bersifat manasuka/sembarang. Dalam kegiatan komunikasi mereka secara sadar atau tidak pasti banyak menggunakan lambang/simbol dalam komunikasi mereka walaupun lambang yang mereka pakai adalah bersifat manasuka/sembarang. Dikatakan manasuka/sembarang karena pelaku komunikasi dapat menjadikan apa saja sebagai lambang tergantung dari kesepakatan mereka bersama. 2. Prinsip komunikasi yang kedua adalah Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi. Manusia didalam melakukan komunikasi dapat dipastikan melakukan seluruh potensi tubuhnya baik secara langsung maupun tidak langsung dan baik itu disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu dikatakan bahwa manusia didalam melakukan komunikasi selalu menggunakan seluruh potensi yang mereka miliki baik itu secara verbal maupun non verbal. 3. Prinsip komunikasi yang ketiga adalah Komunikasi punya dimensi isi dan dimensi hubungan. Di dalam proses komunikasi antara satu atau dua orang lebih yang melakukan komunikasi, komunikasi yang mereka lakukan memiliki dimensi isi dan simensi hubungan. Dimensi isi disandi secara verbal sedangkan dimensi hubungan disandi secara non verbal. Menunjukkan muatan isi komuniksi, yaitu apa yang dikatakan. Dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakannya pesan non verbal, apa jenis salurannya dan bagaimana cara mengatakannya. 4. Prinsip komunikasi yang keempat adalah Komunikasi itu berlangsung dalam tingkat kesengajaan. Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesengajaan, dari komunikasi yang tidak disengaja sama sekali spontan-ketemu orang hingga komunikasi yang benar-benar direncanakan dan disadari. Kita dapat mengendalikan orang lain untuk menafsirkan atau tidak menafsirkan perilaku kita. 5. Prinsip komunikasi kelima adalah Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu. Makna pesan yang terjadi dalam komunikasi tergantung pada konteks phisik, ruang tempat, daerah, negara, kelas, dll., waktu terima tilpon malam hari, dll., sosial komunikasi antar budaya dan psikologis kondisi kejiwaan manusia, bahagia, stress, dll.. Konteks ruang, Memakai baju merah saat pemakaman tidaklah sopan karena akan mengirimkan pesan bahwa kita tidak ikut berduka cita. Konteks waktu, dering telepon malam hari akan dipersepsikan berbeda dengan dering telepon siang hari. 6. Prinsip komunikasi keenam adalah Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi. Komunikasi juga terikat oleh aturan/tata krama. Kita dapat memprediksikan perilaku komunikasi orang lain berdasarkan peran sosialnya. 7. Prinsip komunikasi ketujuh adalah Komunikasi itu bersifat sistemik. Setidaknya dua sistem dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi, yaitu sitem internal dan sistem eksternal. Sistem internal juga disebut frame of ference, field of experience, pola pikir dan sikap. Sistem eksternal, terdiri dari unsur-unsur dalam lingkungan di luar individu, seperti Rumah kita, sekolah dan tempat kerja. 8. Prinsip komunikasi kedelapan adalah Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi. Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan para pesertanya. Dalam kenyataan, tidak pernah ada dua manusia yang persis sama, namun, kesamaan dalam hal-hal tertentu, misalnya agama, ras/suku, bahasa, tingkat pendidikan atau tingkat ekonomi akan mendorong orang-orang untuk saling tertarik karena kesamaan tersebut sehingga komunikasi menjadi lebih efektif. Sumber Komunikasimerupakan satu aktivitas yang harus dilakukan karena pada dasarnya manusia adalah individu dan makhluk sosial yang selalu ingin bersosialisasi atau berhubungan dengan orang lain. Humble yakni sikap rendah hati yang harus dimiliki saat berkomunikasi.5 Komunikasi efektif adalah jenis komunikasi yang sangat diharapkan dalam kegiatan Komunikasi adalah salah satu disiplin ilmu yang tidak bisa dipisahkan atau selalu terkait dengan berbagai bidang kehidupan manusia. Sebuah survey yang diterbitkan olehNational Association of Colleges and Employers, USA, 2002menunjukkan dari20 kemampuan yang dibutuhkan seseorang untuk sukses, kemampuan komunikasi menempati urutan pertama. Ini membuktikan bahwa komunikasi adalah bagian terpenting dalam perubahan hidup manusia ke arah yang lebih baik. Yang jadi masalah, kebanyakan orang tidak mampu melakukan komunikasi secara efektif, sehingga apa yang menjadi tujuan komunikasi tidak pernah tercapai. Pertanyaannya, kenapa hal itu bisa terjadi? Ada beberapa penyebab yang harus kita pahami. Pertama, kebanyakan orang tidak memahami makna dari komunikasi dan tujuan komunikasi. Kedua, kebanyakan orang tidak memahami prinsip-prinsip komunikasi yang efektif. Karena alasan itulah dalam tulisan ini saya akan membahas tentang makna dan tujuan komunikasi serta prinsip-prinsip komunikasi yang efektif. Ø Makna dan Tujuan Komunikasi Secara umum komunikasi mengandung makna bersama-sama common. Istilah komunikasi ataucommunicationberasal dari bahasa latin, yaitucommunicationyang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnyacommunis, yang bermakna umum atau bersama-sama. Dalam perkembangannya para ahli telah mendefinisikan komunikasi menurut sudut pandang masing-masing. Dari berbagai sudut pandang tersebut pada dasarnya komunikasi terdiri dari lima komponen utama yaitu pembawa pesan, pesan, media, penerima pesan, dan pemahaman. Itu artinya sebuah komunikasi bisa berjalan apabila kelima komponen tersebut ada. Sedangkan tujuan dari komunikasi terletak pada komponen yang kelima yaitu pemahaman. Dengan kata lain komunikasi bisa berjalan dengan efektif jika apa yang menjadi tujuan pembawa pesan tercapai, yaitu penerima pesan memahami apa yang disampaikan oleh pembawa pesan. Ø Prinsip-Prinsip Komunikasi Efektif Untuk mencapai komunikasi yang efektif tentu tidak mudah, karena sebelum Anda melakukan komunikasi Anda harus memperhatikan diri Anda dan pesan yang Anda bawa. Ada prinsip-prinsip komunikasi yang harus Anda pahami. Prinsip tersebut adalahrespect, empathy, Audible, Clarity, HumbleREACH. Masing-masing dari prinsip-prinsip tersebut akan dijelaskan sebagai berikut. Ø Respect Respect adalah memberikan perasaan positif atau penghormatan diri kepada lawan bicara. Pada dasarnya semua orang ingin dihargai dan dihormati, ini salah salah satu bentuk kebutuhan kita semua. Maslow dalam teorinya menjelaskan bahwa manusia itu butuh dihargai dan diakui oleh orang lain. Dale Carnegie dalam bukunyaHow to Win Friends and Influence People, juga menjelaskan bahwa rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan yang jujur dan tulus. Karena itulah prinsip menghormati ini harus selalu kita pegang dalam berkomunikasi dengan orang lain. There will be no respect without trust and there is no trust without integrity Tidak akan ada rasa hormat tanpa kepercayaan dan tidak ada kepercayaan tanpa integritas – Samuel Johnson. Ø 2. Empathy Empathy adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain. Atau dengan kata lain kita harus mampu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Dengan begitu kita akan lebih mudah melakukan komunikasi dengan baik sesuai dengan kondisi psikologis lawan bicara. Untuk memiliki empati yang tinggi Anda harus menempatkan diri Anda sebagai pendengar yang baik, bahkan sebelum orang lain mendengarkan kita. Hal ini diperkuat Steven Covey dalam bukunyaThe Seven Habit Of Highly Effective PeopleMenjelaskan salah satu dari tujuh kebiasaan manusia efektif adalah mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti Seek First to Understand. Jadi kembangkan prinsip ini dengan baik banyaklah mendengar dan memahami dengan begitu orang lain juga akan mudah mendengar dan memahami kita. Ø 3. Audible Audible mengandung makna pesan harus dapat didengarkan dan dapat dimengerti. Untuk bisa menjalankan prinsip ini ada beberapa hal yang harus kita lakukan yaitu, Pertama , pesan harus mudah dipahami, menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan pemahaman lawan bicara. Jangan sampai Anda berbicara dengan bahasa yang tidak dipahami oleh lawan bicara. Misalnya dalam beberapa kata Anda menyampaikan pesan dengan bahasa inggris, sedangkan lawan bicara tidak menguasai bahasa inggris. Ini tidak perlu Anda lakukan, lebih baik gunakan sehari-hari yang ringan dan mudah dicerna. Kedua , sampaikan yang penting. Tidak usah bertele-tele dalam menyampaikan pesan. Langsung saja pada inti persoalan yang akan Anda sampaikan. Ingat sebagian besar orang tidak suka mendengar sesuatu yang bertele-tele. Lawan bicara Anda akan menganggap mendengarkan Anda sama saja membuang waktu dengan sia-sia. Jadi jangan sampai ini terjadi. Ketiga , gunakan bahasa tubuh Anda. Mimik wajah, kontak mata, gerakan tangan dan posisi badan bisa dengan mudah terbaca oleh lawan bicara Anda. Jadi tunjukkan kesejatian Anda dengan mengoptimalkan bahasa tubuh saat menyampaikan pesan. Ini akan baik, karena lawan bicara Anda akan melihat ketulusan dan semangat kita dalam menyampaikan pesan. Keempat, gunakan ilustrasi atau contoh. Dalam kondisi tertentu sering kali lawan bicara sulit memahami apa yang kita sampaikan. Untuk itu kita bisa mempermudah dengan memberikan ilustrasi atau contoh nyata yang bisa langsung mereka rasakan atau mereka perhatikan. Biasanya hal ini efektif untuk mempermudah lawan bicara memahami apa yang kita sampaikan. Itulah empat hal yang bisa kita lakukan untuk melaksanakan prinsip audible dalam komunikasi yang efektif. Ø 4. Clarity Clarity adalah kejelasan dari pesan yang kita sampaikan. Salah satu penyebab munculnya salah paham antara satu orang dengan yang lain adalah informasi yang tidak jelas yang mereka terima. Informasi seperti ini mengaburkan banyak orang. Sehingga orang pun berspekulasi atau menafsirkan sendiri atas apa yang mereka dengar. Dan akibatnya jika penafsirannya salah, bisa menimbulkan masalah. Dalam komunikasi efektif ini harus kita hindari. Usahakan betul bahwa pesan yang Anda sampaikan jelas dan tidak menimbulkan bias atau spekulasi dari lawan bicara. Langkah terbaik sebelum melakukan komunikasi adalah dengan menetapkan tujuan secara jelas dan perjelas intonasi suara Anda. Sadari bahwa Anda punya tujuan dalam berkomunikasi dan sampaikan pesan Anda dengan suara intonasi suara yang baik, tidak harus keras yang penting bisa didengar oleh lawan bicara. Jadi sampaikan apa yang harus Anda sampaikan. Tapi diamlah kalau Anda masih ragu atau belum tahu betul dengan apa yang akan Anda sampaikan. Ø 5. Humble Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghormati orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Rendah hati dalam komunikasi akan menumbuhkanrespect. Artinya, rasa hormat yang Anda tunjukkan dengan kerendahan hati akan mengakibatkan lawan bicara kita hormat dan menghargai diri kita. Jika sudah seperti ini maka yang namanya komunikasi efektif akan tercapai dengan baik. Demikianlah lima prinsip komunikasi efektif yang bisa kita terapkan. Raih kesuksesan Anda dengan komunikasi yang lebih baik lebih efektif dalam berbagai kesempatan. Pertama-tama, kita harus tahu “apa itu komunikasi?” Lalu, apa yang dimaksud dengan komunikasi yang efektif? Komunikasi yang efektif adalah pertukaran informasi, ide, perasaan yang dapat menghasilkan perubahan sikap, sehingga dari proses komunikasi ini dapat terjalin sebuah hubungan yang baik antara pemberi pesan dan penerima pesan. Komunikasi hanyalah tindakan mentransfer informasi dari satu tempat, orang atau kelompok ke tempat komunikasi melibatkan setidaknya satu pengirim, pesan, dan penerima. Ini mungkin terdengar sederhana, tetapi komunikasi sebenarnya adalah subjek yang sangat kompleks, karena dipengaruhi banyak faktor. Pengiriman pesan dari pengirim ke penerima dapat dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain emosi kita, situasi budaya, media yang digunakan untuk berkomunikasi, dan juga lokasi kita berkomunikasi. Salah satu soft skill yang penting dimiliki seorang leader adalah komunikasi yang efektif. Dalam bukunya The 7 Habits Of Highly Effective People, Stephen Covey bahkan menyatakan bahwa “Communication is the most important skill in life”. Komunikasi adalah keterampilan yang paling penting dalam hidup. Agar efektif, maka kita seharusnya berkomunikasi dengan pendekatan konstruktif, bukan destruktif. Meski tidak selalu mudah, komunikasi yang membangun’ – baik dengan bos, dengan wakil kita, atau team member – akan menyegarkan mental yang diajak bicara, dan menyebarkan energi positif. Ini perlu digaris bawahi, karena energi positif itu menular. Komunikasi konstruktif membuat tim kerja kian kompak, dan mengangkat’ orang lain, sehingga dalam jangka panjang orang merasa pekerjaannya lebih ringan dan menyenangkan. Berdasarkan teori komunikasi, proses komunikasi adalah bagaimana komunikator pembicara menyampaikan pesan kepada komunikannya pendengar, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dan komunikatornya. Apabila tidak terjadi suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikator berarti kita gagal dalam komunikasi. Hal ini seringkali terjadi, sehingga muncul kesalahpahaman. Kadangkala kita berbicara, tetapi proses komunikasi tidak terjadi. Agar komunikasi dapat berjalan secara efektif, kita perlu memahami tentang The 5 Inevitable Laws of Efffective Communication 5 Hukum Komunikasi Efektif. 5 hukum tersebut dikenal dengan sebutan REACH Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble. Rasa hormat dan sikap menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Suatu komunikasi yang dibangun atas dasar sikap saling menghargai dan menghormati akan membangun kerjasama diantara orang-orang yang terlibat di dalamnya. Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Seperti diutarakan Stephen Covey, Seek First to Understand – understand then be understood to build the skills of empathetic listening that inspires openness and trust. Inilah yang disebutnya dengan Komunikasi Empatik. Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain. Sikap empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan message dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan receiver menerimanya. Audibel atau audible artinya dapat didengar atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini menyatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan. Clarity adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Kesalahan penafsiran dapat menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan. Clarity juga dapat diartikan sebagai keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan, sehingga dapat menimbulkan rasa percaya trust dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita. Humble artinya sikap rendah hati bukan rendah diri. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum yang pertama, yaitu membangun rasa menghargai orang yang diberi pesan. Sikap rendah hati dapat dikatakan sebagai bentuk penghargaan komunikator terhadap komunikan sebagai penerima pesan. Kunci komunikasi efektif bukan hanya tentang Menyampaikan dengan tepat, tetapi juga Mendengarkan dengan baik. Yang dimaksud di sini bukan hanya hearing, melainkan listening atau menyimak dengan penuh perhatian – yaitu ketika kita menunjukkan minat yang tulus terhadap apa yang disampaikan lawan bicara, dengan tujuan untuk mengerti. 5 Hukum Komunikasi Efektif sendiri mengusung prinsip Mendengarkan dalam setiap poinnya. Secara khusus Covey bahkan menaruh kemampuan untuk mendengarkan sebagai salah satu dari 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif, yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti Seek First To Understand, Then To Be Understood. Kalau harus jujur, selama ini kita mungkin lebih sering mendengar ketimbang menyimak. Kita mendengarkan untuk memberi respon, untuk membalas, bukan untuk mengerti apa yang disampaikan. Sepertinya menyimak, tetapi sesungguhnya hanya mendengarkan secara selektif, hanya bagian tertentu dari percakapan, atau fokus hanya pada kata-kata yang dikatakan, tetapi kehilangan makna sepenuhnya. Kita menyaring segala sesuatu yang didengar melalui pengalaman hidup kita, kerangka acuan kita, mengukur dan membandingkan. Dan akibatnya, kita terlalu cepat memutuskan apa yang orang lain maksud sebelum dia selesai berkomunikasi. Ini yang disebut Covey sebagai autobiographically listening, yang menghambat Anda untuk mengerti. Ada empat respon yang biasanya ditunjukkan, sebagai akibat dari autobiographically listening. Evaluating Mengevaluasi menilai dan kemudian menyetujui atau tidak menyetujui Probing Menyelidik mengajukan pertanyaan dari kerangka acuan sendiri Interpreting Menafsirkan menganalisis motif dan perilaku orang lain yang didasarkan pada pengalaman sendiri Dengan menghindari empat respon autobiographically listening dan menerapkan 5 Hukum Komunikasi Efektif, kita dapat melatih keterampilan mendengarkan. Jangan lupa untuk mendukungnya dengan gestur yang tepat. Ingatlah bahwa cara Anda mengatakan sesuatu sama pentingnya dengan apa yang Anda katakan. Dan yang dimaksud dengan cara adalah bagaimana Anda mengirim “pesan” saat berbicara dengan orang lain. “Pesan” yang Anda sampaikan kepada lawan bicara tidak hanya berupa verbal, tetapi juga non verbal. Penelitian yang dilakukan Profesor Albert Mehrabian yang telah dikutip berbagai seminar di berbagai belahan dunia mengemukakan bahwa hanya sekitar 7% komunikasi kita direpresentasikan oleh kata-kata verbal yang keluar dari mulut kita. Sementara, 93 persennya ditunjukkan oleh bahasa non verbal yang kita gunakan. 38% oleh intonasi suara tone kita, dan 55% ditentukan oleh bahasa tubuh gesture kita, seperti gerakan mata, postur atau sikap tubuh, dan ekspresi wajah. Diperkirakan bahwa manusia dapat menghasilkan lebih dari sinyal non verbal. Itu sebabnya ahli komunikasi dan psikologi bisa dengan mudah menilai apakah seseorang sedang berbohong hanya dari bahasa gestur tubuhnya. Demikian pula dengan lawan bicara kita, yang dapat melihat apakah kita menghargai mereka, dengan terlihat sungguh-sungguh mendengarkan dan memperhatikan atau tidak. Jika seorang leader mengucapkan kata “Yakin!”, tapi bahasa tubuhnya menunjukkan sikap berbeda, jangan salahkan bila yang diajak bicara – sang wakil, misalnya – menganggapnya sebagai “Ragu-ragu”. Jika Anda bilang “I’m listening” tetapi gestur Anda bahkan tidak menghadap pada lawan bicara, pun pandangan Anda tertuju ke arah lain, baiknya Anda usulkan saja sejak awal untuk mencari waktu lain berbincang. Pendengar yang baik biasanya akan membiarkan orang lain bicara, dan tidak menjadi orang yang menguasai pembicaraan. Ia tahu bahwa apa yang disampaikan boleh jadi hanya menarik untuk diri sendiri, dan selalu memperhatikan tanda-tanda kebosanan pihak lain. Ia akan mengajukan pertanyaan agar dapat terlibat di dalam perbincangan. Biasanya juga pandai menciptakan suasana terbuka, agar lawan bicara merasa nyaman berbincang demi menghasilkan hubungan yang baik. Ia juga berusaha mengurangi jumlah interupsi yang terjadi. Demi memberikan perhatian penuh, orang-orang seperti itu bahkan seolah bersedia menyingkirkan meja antara dirinya dan lawan bicara, dan menghindari berkomunikasi di area sibuk agar bisa memelihara fokus kepada pembicara di depannya. Salesman yang pandai biasanya aktif mendengarkan keinginan konsumen dan keluhan mereka secara serius. Mereka terlebih dahulu mengerti apa yang disampaikan, untuk memberikan hal yang tepat, dan mendapatkan loyalty dari para konsumennya. Sebagai leader, seharusnya Anda mampu melakukannya dengan lebih baik terhadap internal customer Anda.

masyarakatmasih rendah. Masyarakat belum ditempatkan pada posisi yang kuat dan partisipatif, sebagaimana yang diamanatkan UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang pada Bab VIII pasal 65. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan sejauh mana prinsip good governance yang terdiri dari transparansi,

Sebuahinformasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika dianalisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 8 komponen. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut.
Jenispelanggaran yang tercantum dalam konvensi tersebut pada dasarnya adalah. Jenis pelanggaran yang tercantum dalam konvensi. School Hong Kong Polytechnic University; Course Title FB 2106; Uploaded By JudgeFlower93. Pages 11 This preview shows page 6 - 8 out of 11 pages.
Sebutkanjenis prinsip dasar dari rumus simbolik di bawah ini. Manusia memiliki karakterstik sebagai manusia melalui interaksi yang dilakukan dengan manusia lainnya. Karena p(1) = benar, maka berlaku p(n) benar Secara umum, berbagai prinsip dasar dalam seni rupa terbagi menjadi 8, diantara lain adalah gradiasi, komposisi, kesatuan, penekanan
Prinsippokok yang terakhir adalah clarity, yaitu kemampuan huruf-huruf yang digunakan dalam suatu karya desain dapat dibaca dan dimengerti oleh target pengamat yang dituju. Untuk suatu karya desain dapat berkomunikasi dengan pengamatnya, maka informasi yang disampaikan harus dapat dimengerti oleh pengamat yang dituju. .
  • y504cnn92w.pages.dev/961
  • y504cnn92w.pages.dev/525
  • y504cnn92w.pages.dev/407
  • y504cnn92w.pages.dev/299
  • y504cnn92w.pages.dev/240
  • y504cnn92w.pages.dev/325
  • y504cnn92w.pages.dev/66
  • y504cnn92w.pages.dev/284
  • y504cnn92w.pages.dev/90
  • y504cnn92w.pages.dev/989
  • y504cnn92w.pages.dev/534
  • y504cnn92w.pages.dev/576
  • y504cnn92w.pages.dev/672
  • y504cnn92w.pages.dev/718
  • y504cnn92w.pages.dev/858
  • pada dasarnya clarity adalah jenis prinsip komunikasi